Pembacaan alkitab : Roma 5 : 1 – 11
Pembimbing : Yohanis 19 : 30
Thema : beroleh keselamatan
Setiap manusia pasti membutuhkan adanya selamat, entahkah
itu dalam bahaya ataupun ancaman. Misalnya ketika seseorang mengalami ancaman
maka sangatlah membutuhkan pihak lain untuk menolong dan menyalamatkannya.
Memang terkadang juga manusia dapat mengatasi persoalannya sendiri, tetapi
apabila berada dalam bahaya atau ancaman maka tentu sangat mengharapkan pihak
lain untuk menolong.
Kata “ selamat “
berasal dari Bahasa Arab berarti Bebas Dari Bahaya Dengan Tidak Kurang Sesuatu
Apapun. Dalam Roma 5 : 10 dikatakan bahwa manusia masih seteru dengan Allah sehingga kita terancam bahaya kematian
oleh karena dosa dan pelanggaran kita. Namun telah diperdamaikan oleh Yesus
Kristus lewat kematianNya maka manusia memperoleh keselamatan.
![]() |
Pdt. Benyamin Zacharias,SM.Th |
Allah menyelamatkan manusia berarti Allah melepaskan manusia
dari bahaya ancaman kematian. Dosa tidak lagi menjadi perhitungan Allah atas
pelaggaran manusia, tetapi sebaliknya keselamatan menjadi anugrah yang terindah
yang kita terima dengan Cuma - cuma. Dalam johanis 19 :30 dikatakan bahwa sesudah Yesus meminum anggur
asam itu ia berkata “ Sudah Selesai ”, memiliki
arti bahwa tugas dan tanggung jawab yang dibebankan bapak kepadaNya untuk
melakukan tindakan penebusan dan penyelamatan kepada manusia melewati jalan penderitaan dan kematian telah selesai
dengan sempurna.
Manusia kini tidak lagi hidup dalam ancaman kematian karena
dosa tetapi sebaliknya manusia telah peroleh keselamatan kekal. Sehingga
sebagai orang percaya semestinya bersuka cita dan Bermegahlah dalam Allah oleh
karena Yesus Kristus sang juruslamat, oleh dialah kita telah diperdamaikan
dengan Allah.
Berdasarkan roma 5 : 1 – 11, menyimpulkan bahwa Allah atas
inisiatifnya sendiri telah memberi anugrah keselamatan kepada manusia secara
Cuma – Cuma, untuk itu disini rasul paulus menegaskan beberapa hal penting
untuk diperhatikan sebagai umat yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus
sebagai berikut.
1.
Hidup Dalam Damai Sejahtera Dengan Allah
Hidup dalam damai sejahtera dengan Allah
bukan sesuatu balas jasa manusia pada Tuhan, tetapi itulah ciri hidup orang
beriman. Orang yang beriman adalah orang hidup dalam kasih karunia Allah yang
juga menjadi fondasi dan dasar kehidupan orang beriman. Hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah adalah orang yang hidup dalam berpengharapan iman dan
kasih, walaupun terkadang mengalami cobaan hidup, tetapi kita tetap bermegah
didalam Tuhan sebab setiap orang yang bermegah didalam Tuhan akan selalu
menerima mahkota kemuliaan Allah. Orang yang hidup dalam damai sejahtera dengan
Tuhan adalah orang yang mapan dalam hal kondisi.
Bukan hanya dalam keadaan baik dan
beruntung saja ia bermegah, tetapi dalam keadaan burukpun ia selalu bermegah
dalam Tuhan. dengan demikain dapat dikatakan bahwa orang yang hidup dalam damai
sejahtera dengan Allah adalah orang yang tidak gampang menyerah sekalipun
kondisi sangat mengancamnya. Orang yang semakin terancam semakin kuat dan
tekun, dan orang yang semakin tekun semakin dia bertahan uji. Orang seperti ini
selalu berpengharapan dalam Kristus karena itu kasih karunia Tuhan selalu
melimpahkan kepadanya dan orang yang berpengharapan dalam Kristus tidak selalu
kecewa ( roma 5 : 1- 5 ), ciri – ciri orang beriman tidak gampang untuk
mempertahankan identitas iman dan percaya kita dalam menghadapi segala beban –
beban dan penderitaan, apalagi kalau beban penderitaan mengarah pada pelecehan
harkat dan martabat, menghina, meremahkan, merendahkan bahkan samapi mengancam
nyawa yang berasal dari sesama sendiri, tentu tidak mungkin didiamkan tetapi
sebagai umat yang percaya selalu berada dalam damai sejahtera dengan Allah .
Ingatlah bahwa dalam kesengsaraan ada
ketukunan, dan dalam ketekunan ada tahan uji dan dalam tahan uji menimbulkan
pengharapan dan pengharapan tidak mengecewakan, oleh karena keselamatan Tuhan
pasti diberikan itulah dikatakan Yesus diatas kayu salib bahwa sudah selesai.
2.
Kepastian Orang Percaya
Orang yang percaya adalah orang yang punya
komidmen iman bahwa hanya Tuhan satu – satunya pemberi kehidupan. Maka yang
punya komidmen iman adalah orang yang terfokus dan tidak bimbang walaupun ada
godaan yang enak didepan mata.
Ia tetap bertahan dan bermega dalam Tuhan , orang percaya dalah
orang yang diterima oleh Allah untuk menikmati hubungan baru dengan Allah,
bahwa mereka berada dalam anugrah Allah dengan kepastian yang sempurna bahwa
lewat kematian Yesus Kristus dikayu salib memberikan jaminan kehidupan masa
depan sehingga tidak perlu kecewa dan kuatir karena kita telah ditebus oleh
Yesus Kristus dan Dialah jaminan hidup ( roma 4 : 19 ), imannya tidak lagi
lemah walaupun dia mengetahui bahwa tubuhnya sangat lemah.
3.
Jangan Membeda – Bedakan
Salah satu sifat keegokan manusia adalah
sifat saling membeda – bedakan satu sama yang lain, sifat ini sering nampak
dalam hubungan berelasi yang terkesan memberi penilaian – penilaian negatif
atas status – status sosial seseorang seperti membedakan yang kaya dan miskin,
yang bodoh dan pintar, yang mempunyai kedudukan dan tidak mempunyai kedudukan.
Penilaian – penilaian negatif seperti ini terkadang mempengaruhi sistem pergaulan
maupun pelayanan, sehingga dapat menyebabkan ketidak seimbangan dalam hal
tersebut.
Pengorbanan Tuhan Yesus diatas kayu salib
telah menjadikan semua orang diterima oleh Allah. Oleh karena itu maka kematianNya
diatas kayu salib harus menjadi warna hidup orang kristen, sehingga jangan ada saling
membeda – bedakan satu sama yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar