Senin, 03 Maret 2014

Renungan Mingguan KMK Lobalain


Pembacaan alkitab : Roma 5 : 1 – 11
Pembimbing : Yohanis 19 : 30
Thema : beroleh keselamatan
Setiap manusia pasti membutuhkan adanya selamat, entahkah itu dalam bahaya ataupun ancaman. Misalnya ketika seseorang mengalami ancaman maka sangatlah membutuhkan pihak lain untuk menolong dan menyalamatkannya. Memang terkadang juga manusia dapat mengatasi persoalannya sendiri, tetapi apabila berada dalam bahaya atau ancaman maka tentu sangat mengharapkan pihak lain untuk menolong.
Kata  “ selamat “ berasal dari Bahasa Arab berarti Bebas Dari Bahaya Dengan Tidak Kurang Sesuatu Apapun. Dalam Roma 5 : 10 dikatakan bahwa manusia masih  seteru dengan  Allah sehingga kita terancam bahaya kematian oleh karena dosa dan pelanggaran kita. Namun telah diperdamaikan oleh Yesus Kristus lewat kematianNya maka manusia memperoleh keselamatan.
Pdt. Benyamin Zacharias,SM.Th
Allah menyelamatkan manusia berarti Allah melepaskan manusia dari bahaya ancaman kematian. Dosa tidak lagi menjadi perhitungan Allah atas pelaggaran manusia, tetapi sebaliknya keselamatan menjadi anugrah yang terindah yang kita terima dengan Cuma - cuma. Dalam johanis 19 :30  dikatakan bahwa sesudah Yesus meminum anggur asam itu ia berkata “ Sudah Selesai ”,  memiliki arti bahwa tugas dan tanggung jawab yang dibebankan bapak kepadaNya untuk melakukan tindakan penebusan dan penyelamatan kepada manusia melewati  jalan penderitaan dan kematian telah selesai dengan sempurna.
Manusia kini tidak lagi hidup dalam ancaman kematian karena dosa tetapi sebaliknya manusia telah peroleh keselamatan kekal. Sehingga sebagai orang percaya semestinya bersuka cita dan Bermegahlah dalam Allah oleh karena Yesus Kristus sang juruslamat, oleh dialah kita telah diperdamaikan dengan Allah.
Berdasarkan roma 5 : 1 – 11, menyimpulkan bahwa Allah atas inisiatifnya sendiri telah memberi anugrah keselamatan kepada manusia secara Cuma – Cuma, untuk itu disini rasul paulus menegaskan beberapa hal penting untuk diperhatikan sebagai umat yang telah diselamatkan oleh Tuhan Yesus sebagai berikut.
1.       Hidup Dalam Damai Sejahtera Dengan Allah
Hidup dalam damai sejahtera dengan Allah bukan sesuatu balas jasa manusia pada Tuhan, tetapi itulah ciri hidup orang beriman. Orang yang beriman adalah orang hidup dalam kasih karunia Allah yang juga menjadi fondasi dan dasar kehidupan orang beriman. Hidup dalam damai sejahtera dengan Allah adalah orang yang hidup dalam berpengharapan iman dan kasih, walaupun terkadang mengalami cobaan hidup, tetapi kita tetap bermegah didalam Tuhan sebab setiap orang yang bermegah didalam Tuhan akan selalu menerima mahkota kemuliaan Allah. Orang yang hidup dalam damai sejahtera dengan Tuhan adalah orang yang mapan dalam hal kondisi.
Bukan hanya dalam keadaan baik dan beruntung saja ia bermegah, tetapi dalam keadaan burukpun ia selalu bermegah dalam Tuhan. dengan demikain dapat dikatakan bahwa orang yang hidup dalam damai sejahtera dengan Allah adalah orang yang tidak gampang menyerah sekalipun kondisi sangat mengancamnya. Orang yang semakin terancam semakin kuat dan tekun, dan orang yang semakin tekun semakin dia bertahan uji. Orang seperti ini selalu berpengharapan dalam Kristus karena itu kasih karunia Tuhan selalu melimpahkan kepadanya dan orang yang berpengharapan dalam Kristus tidak selalu kecewa ( roma 5 : 1- 5 ), ciri – ciri orang beriman tidak gampang untuk mempertahankan identitas iman dan percaya kita dalam menghadapi segala beban – beban dan penderitaan, apalagi kalau beban penderitaan mengarah pada pelecehan harkat dan martabat, menghina, meremahkan, merendahkan bahkan samapi mengancam nyawa yang berasal dari sesama sendiri, tentu tidak mungkin didiamkan tetapi sebagai umat yang percaya selalu berada dalam damai sejahtera dengan Allah .
Ingatlah bahwa dalam kesengsaraan ada ketukunan, dan dalam ketekunan ada tahan uji dan dalam tahan uji menimbulkan pengharapan dan pengharapan tidak mengecewakan, oleh karena keselamatan Tuhan pasti diberikan itulah dikatakan Yesus diatas kayu salib bahwa sudah selesai.
  
2.       Kepastian Orang Percaya
Orang yang percaya adalah orang yang punya komidmen iman bahwa hanya Tuhan satu – satunya pemberi kehidupan. Maka yang punya komidmen iman adalah orang yang terfokus dan tidak bimbang walaupun ada godaan yang enak didepan mata.
Ia tetap bertahan  dan bermega dalam Tuhan , orang percaya dalah orang yang diterima oleh Allah untuk menikmati hubungan baru dengan Allah, bahwa mereka berada dalam anugrah Allah dengan kepastian yang sempurna bahwa lewat kematian Yesus Kristus dikayu salib memberikan jaminan kehidupan masa depan sehingga tidak perlu kecewa dan kuatir karena kita telah ditebus oleh Yesus Kristus dan Dialah jaminan hidup ( roma 4 : 19 ), imannya tidak lagi lemah walaupun dia mengetahui bahwa tubuhnya sangat lemah.    
3.       Jangan Membeda – Bedakan
Salah satu sifat keegokan manusia adalah sifat saling membeda – bedakan satu sama yang lain, sifat ini sering nampak dalam hubungan berelasi yang terkesan memberi penilaian – penilaian negatif atas status – status sosial seseorang seperti membedakan yang kaya dan miskin, yang bodoh dan pintar, yang mempunyai kedudukan dan tidak mempunyai kedudukan. Penilaian – penilaian negatif seperti ini terkadang mempengaruhi sistem pergaulan maupun pelayanan, sehingga dapat menyebabkan ketidak seimbangan dalam hal tersebut.
Pengorbanan Tuhan Yesus diatas kayu salib telah menjadikan semua orang diterima oleh Allah. Oleh karena itu maka kematianNya diatas kayu salib harus menjadi warna hidup orang kristen, sehingga jangan ada saling membeda – bedakan satu sama yang lain.

Tidak ada komentar: